Dampak Kerusakan Alam Pada Satwa di Alam Liar

Dampak Kerusakan Alam Pada Satwa di Alam Liar
January 28, 2023

Dampak Kerusakan Alam Pada Satwa di Alam Liar – Kerusakan alam bisa terjadi kapan saja dan memberikan dampak yang sangat buruk terhadap habitat satwa yang berada di alam liar. Alam merupakan tempat tinggal dan habitat bagi satwa yang paling aman karena berjauhan dari kegiatan manusia.

Kerusakan yang terjadi pada alam bisa disebabkan oleh bencana ataupun olah dari tangan manusia yang tidak bertanggung jawab atas tindakannya. Dengan demikian, menjaga kelestarian alam dan isinya merupakan tugas dari manusia yang ada di bumi dan tidak boleh melakukan kerusakan yang akan merugikan lingkungan hingga satwa langka.

Jika alam yang dijadikan sebagai tempat tinggal oleh satwa liar mengalami kerusakan tentunya akan berdampak buruk bagi mereka yang tidak memiliki tempat tinggal dan tempat untuk mencari makan. Pada kondisi ini tentunya akan memperburuk situasi dan menyebabkan banyak hewan liar turun di kawasan penduduk dan merusak lingkungan sekitar.

Dampak Terjadinya Kerusakan Alam Bagi Satwa Liar

1. Hilangnya Sumber Makanan
Kerusakan alam memiliki dampak yang sangat terasa bagi habitat satwa langka karena nantinya akan kehilangan sumber makanan setiap harinya. Banyak satwa liar yang hidup di alam bebas karena merasa lebih aman dan nyaman dan tidak terganggu oleh aktivitas manusia sehari-hari.

Ketersediaan alam ini memiliki berbagai macam makanan yang disukai oleh satwa liar di muka bumi. Pada saat alam mengalami kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam ataupun manusia tentunya menjadikan ketersediaan makanan yang biasanya mudah untuk didapatkan dan hal ini hilang begitu saja.

Hal ini dikarenakan, banyak satuan liar yang menggantungkan hidupnya dengan alam khususnya dalam memenuhi kebutuhan makanan sehari-harinya. Tidak hanya berlaku untuk omnivora, akan tetapi juga karnivora dan herbivora yang mengandalkan pemenuhan makanan melalui alam.

Di Indonesia sendiri sudah banyak spesies burung langka dengan jenis omnivora yang mencari makanan berasal dari biji-bijian di lingkungan alam. Pada saat kondisi alam telah mengalami kerusakan tentunya untuk ketersediaan makanan juga semakin langka.

Sehingga tidak heran jika banyak sekali hewan liar yang menuruni perkampungan dan mengganggu masyarakat setempat. Hewan liar tersebut terancam tempat tinggal dan tempat untuk mencari makanan yang biasanya bisa diandalkan setiap saat.

2. Terjadi Kepunahan
Ketika ketersediaan bahan makanan di hutan atau alam bebas sudah tidak ada lagi tentunya akan semakin banyak satwa liar yang mengalami kelangkaan karena telah kehilangan tempat untuk mencari makanan. Setiap makhluk hidup yang masih hidup akan membutuhkan makanan supaya bisa bertahan dengan segala kemampuan yang dimilikinya.

Akan tetapi, pada saat makanan yang digantungkan tersebut tidak tercukupi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tentunya akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap hewan liar yang semakin lemah dan semakin hari akan punah.

Kepunahan satwa yang paling parah biasanya terjadi karena kebakaran hutan yang sudah sering berlangsung di Indonesia seperti halnya di kawasan hutan Riau yang menjadikan banyak sekali satwa liar sebagai korban atas kejadian tersebut. Tidak hanya memiliki dampak besar terhadap satwa liar sebagai korban, bahkan juga mengenai manusia dengan sedikitnya 19 orang telah meninggal dunia karena faktor kabut asap yang berlangsung di Riau hingga beberapa hari.

Maka dari itu, sangat penting bagi manusia untuk melakukan upaya pelestarian terhadap alam dan satwa liar yang hidup di alam bebas. Menjadikan alam supaya tetap lestari dan terhindar dari tindakan kerusakan sebagai bentuk menyelamatkan bumi dan makhluk hidup yang tinggal di kawasan perhutanan.

3. Kehilangan Habitatnya
Alam dijadikan sebagai habitat bagi para satwa liar yang tinggal di muka bumi. Dengan adanya alam ini tentunya menjadikan satwa liar bisa hidup secara bebas dan memperoleh makanan dengan mudah.

Di alam juga banyak makhluk hidup dengan berbagai jenis satwa liar baik yang telah dilindungi oleh pemerintah ataupun yang tidak mendapat perlindungan secara khusus. Apabila alam mengalami kerusakan baik itu yang disebabkan oleh bencana alam ataupun ulah tangan manusia, pastinya menjadikan satwa liar akan kehilangan habitat aslinya.

Terkhusus bagi satwa liar yang telah hidup di dalam hutan akan merasa dirugikan dengan kehilangan tempat tinggal dan tempat untuk mencari makanan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada saat kondisi alam sebagai lingkungan tempat tinggalnya mengalami kerusakan akan banyak sekali satwa yang kehilangan ketersediaan dari alam.

Dalam kondisi seperti ini biasanya satwa liar akan mencari habitat baru yang bisa memberikan perlindungan untuk mendapat tempat tinggal serta memperoleh makanan dalam memenuhi kebutuhannya. Tidak heran jika banyak sekali satwa liar yang turun di pemukiman warga karena rusaknya lingkungan alam sebagai tempat tinggal yang layak.

Dampak Kerusakan Alam Pada Satwa di Alam Liar

4. Berkurangnya Keanekaragaman Makhluk Hidup
Satwa di alam liar yang sudah langka memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap ketersediaan keanekaragaman makhluk hidup di bumi. Indonesia merupakan negara yang sangat terkenal dengan adanya keanekaragaman hayati serta makhluk hidup.

Sehingga ketika terjadi kerusakan di alam yang berlangsung secara terus-menerus bisa menyebabkan kerusakan hutan dan menjadikan keanekaragaman makhluk hidup mengalami pengurangan seiring berjalannya waktu. Bahkan, apabila hal ini dibiarkan begitu saja akan membuat satwa liar hilang dan mengalami kepunahan.

Hal ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bagi manusia di muka bumi untuk melakukan upaya pelestarian alam dan menjaga lingkungan alam sekitar. Alam memiliki banyak manfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga pastikan tidak membuat kerusakan yang menyebabkan kerugian.

Itulah dampak yang terjadi pada kerusakan alam bagi habitat satwa di alam liar. Adanya dampak buruk pada lingkungan dan satwa liar sebaiknya dihindari dengan upaya pelestarian alam serta lingkungan sekitar.

 

Tags: , , ,